السـلام عليكم و رحمة الله وبركا ته

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد

Jumat, 23 Desember 2011

PERKATAAN PARA ULAMA SALAF

1. Berkata Al Imam Abul Faraj Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab di dalam bukunya, Fadlul'Ilm as Salaf Alaa 'Ilm al-Khalaf pada halaman 45, bahwa Imam al-Auza'i rahimahullahu ta'ala mengatakan:

العلم ما جاء به أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم فما كان غير ذلك فليس بعلم

((Ilmu itu adalah apa-apa yang datang dari Shahabat Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, maka apa-apa yang datang dari selain itu maka bukanlah termasuk Ilmu))


2. Imam Al-Barbahari berkata:

"ketahuilah, bahwa kedhaliman penguasa tidak mengurangi sedikitpun kewajiban yang diwajibkan oleh Allah melalui lisan Rasul-Nya (yakni untuk taat kepada penguasa), kedhaliman dia (penguasa) atas dirinya dan ketaatan serta kebaikanmu bersamanya, sempurna insya Allah, yakni ketaatan kau berjamaah, shalat Jum'at dan jihad bersamanya, dan bergabunglah bersamanya dalam setiap amalan ketaatan. Bila kamu melihat seseorang mendoakan kejelekan buat penguasa maka ketahuilah bahwa dia pelaku bid'ah. Dan bila kamu mendengarkan seseorang mendoakan kebaikan buatnya, maka ketahuilah bahwa dia itu Ahlus Sunnah, insya Allah."

(Syarhus Sunnah 51)
3. Berkata Ibnu Taimiyah -semoga Allah merahmatinya- , "Tiada kenikmatan di dunia ini yang menyerupai kenikmatan akhirat selain dari nikmat keimanan." [Majmu' Al-Fatawa 28/31]

4. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:


اَلْإِقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ
Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-ungguh dalam melaksanakan bid’ah. (Riwayat Ad-Darimi)


5. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah)
6. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:

مَنْ أَمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ, وَمَنْ أَمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْبِدْعَةِ
Barang siapa yang menguasakan sunnah atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan hikmah, dan barang siapa yang menguasakan hawa nafsu atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan bid’ah”. (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 10/244)

7. IKHLAS

قال سهل رحمه الله : الِإخْلاَصُ أَنْ يَكُونَ سُكُونُ العَبْدِ وَحَرَكَاتُهُ للهِ.
Berkata Sahl, semoga Allah merahmatinya ; "Ikhlas adalah, diam dan bergeraknya seorang hamba hanya ditujukan untuk Allah semata". (Al-Jaami' fii Thalabil Ilmi as-Syariif – Abdul Qadir bin Abdil Aziz hlm. 36 bab. 4 jld. 3).

8. SUM’AH


قال فضيل بن عياض : من أحب أن يذكر لم يذكر ومن كره أن يذكر ذكر ( سير الأعلام 432 )
Fudail bin iyadh berkata : Barang siapa yang suka untuk disebut – sebut namanya maka ia tidak akan terkenal, dan barang siapa yang tidak suka untuk disebut – sebut namanya, maka ia akan terkenal. ( Siyarul A'lam : 432 )



9. Ibnu 'Aun berkata, : "Membicarakan manusia adalah penyakit, dan mengingat Allah adalah obat "
( Hisyam bin Ismail Ash Shoyani, Manhaj Ahlu sunnah wal Jama'ah fi an naqd wal hukmi alal akhorin, hlm.73)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar