السـلام عليكم و رحمة الله وبركا ته

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد

Minggu, 08 Juli 2012

Para Malaikat Mengucapkan “Aamiin” Ketika Seorang Imam Selesai Membaca Al-Faatihah


PARA MALAIKAT MENGUCAPKAN AAMIIN KETIKA SEORANG IMAM SELESAI MEMBACA AL-FAATIHAH

Oleh
Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi


Banyak sekali nash-nash yang menunjukkan bahwa para Malaikat mengucapkan “aamiin” ketika seorang imam selesai membaca al-Faatihah.

Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:


1. Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قَالَ اْلإِمَامُ (غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ) فَقُوْلُوْا: آمِيْنَ, فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ."

‘Jika seorang imam membaca: غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِيْنَ, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin,’ karena barangsiapa yang ucapannya itu bertepatan (sesuai) dengan ucapan para Malaikat, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.’” [1]

2. Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ آمِيْنَ وَقَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِيْنَ، فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا اْلأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Jika salah seorang di antara kalian mengucapkan ‘aamiin’, maka para Malaikat di langit mengucapkan ‘aamiin’, lalu yang satu tepat dengan apa yang diucapkan yang lainnya, [2] maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [3]

Beberapa hal yang dapat kita fahami dari kedua hadits ini bahwasanya para Malaikat mengucapkan “aamiin” di akhir bacaan al-Faatihah imam, dan makna dari kata آمِيْنَ (aamiin) adalah: “Ya Allah, kabulkanlah.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Dan lafazh آمِيْنَ termasuk isim fi’il, seperti lafazh صَهٍ, yang maknanya adalah ‘diam!’ Sedangkan makna آمِيْنَ (aamiin) menurut sebagian besar ulama adalah: ‘Ya Allah, kabulkanlah.’ Dan ada pula yang berpendapat tidak seperti itu, hanya saja semuanya kembali kepada makna tersebut.” [4]

Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Atha' bahwa kata آمِيْنَ adalah sebuah do’a. [5]

Karena diketahui bahwa para Malaikat memberikan syafa’at kepada orang-orang yang melaksanakan shalat di akhir pembacaan al-Faatihah imam, tegasnya para Malaikat mengucapkan: ‘Aamiin,’ yang maknanya adalah: “Ya Allah, kabulkanlah permohonan mereka.”

Dengan karunia-Nya, semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongan mereka, aamiin. Allah-lah Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri sendiri.

[Disalin dari buku Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum, Penulis Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Penerbit Idarah Turjuman al-Islami-Pakistan, Cetakan Pertama, 1420 H - 2000 M, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang Yang Di Do'aka Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni]
_______
Footnote
[1]. Shahiih al-Bukhari kitab ash-Shalaah bab Jahrul Imaam bit Ta'-miin (II/266 no. 782).
[2]. Maksudnya, yang lainnya tepat serentak dengan apa yang diucapkan oleh yang lainnya ketika mengucapkan amiin, lihat Syarah an-Nawawi (IV/130).
[3]. Muttafaq ‘alaih. Shahiih al-Bukhari kitab al-Adzaan bab Fadhlut Ta'-miin (II/266), lafazh ini miliknya dan Shahiih Muslim kitab ash-Shalaah bab at-Tasbiih wat Tahmiid wat Ta'-miin, no. 410 (75), I/ 307.
[4]. Fat-hul Baari (II/262).
[5]. Shahih al-Bukhari kitab al-Adzaan bab Jahrul Imaam bit Ta'miin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar