السـلام عليكم و رحمة الله وبركا ته

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد

Senin, 27 Agustus 2012

Pengaruh Dosa Dan Maksiat


Alhamdulillah, Robb penguasa alam semesta, Yang maha pengasih dan maha penyayang, Yang menguasai hari pembalasan, sedangkan akibat (yang baik di akhirat) adalah untuk orang-orang yang bertakwa. Tidak ada permusuhan kecuali kepada orang-orang yang zhalim. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga Alloh memberikan sholawat, salam dan berkah kepada beliau, para sahabat dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari yang dijanjikan dan diancamkan. Amma ba’du:

Wahai kaum muslimin, bertakwalah kepada Alloh ta’ala yang mengetahui rahasia dan yang nampak dari kalian, dan mengetahui apa yang kalian usahakan.
Sesungguhnya, dosa-dosa dan maksiat memiliki berbagai pengaruh yang sangat buruk dan hukuman-hukuman di dunia dan di akhirat. Hal itu telah dikumpulkan oleh Ibnul Qoyyim rohimahulloh dalam kitab “al-Jawabul Kafi Liman Sa`ala ‘anid Dawa`isy Syafi”



Maka di antara yang beliau rohimahulloh sebutkan, bahwa maksiat melemahkan hati dan badan, menyebabkan hilangnya berkah dan berkurangnya kebaikan dalam ilmu, amal, harta dan keluarga.

Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu berkata, “Sungguh aku menganggap seseorang lupa akan ilmu yang pernah dia pelajari karena kesalahan (dosa) yang dia lakukan.”

Sebagaimana dosa-dosa juga menimbulkan kerendahan bagi pelakunya. Sulaiman at-Taimi rohimahulloh berkata, “Sesungguhnya seseorang melakukan dosa dalam kesendirian, lalu ketika masuk waktu pagi dia mendapatkan kehinaannya.” Disebutkan oleh Ibnul Jauzi rohimahulloh dalam kitabnya “Shofwatu ash-Shofwah.”

Di antaranya, bahwa dosa dan kemaksiatan menyebabkan datangnya bencana dan hilangnya kenikmatan. Maka tidak ada satu kenikmatan pun yang hilang dari seorang hamba kecuali dengan sebab suatu dosa. Dan tidaklah menimpa suatu bencana kecuali karena suatu dosa. Umar rodhiyallohu ‘anhu berkata, “Tidak akan turun suatu bencana kecuali karena suatu dosa, dan tidak akan diangkat kecuali dengan taubat.”

Sesungguhnya kewajiban kita wahai hamba-hamba Alloh, adalah bersyukur kepada Alloh atas kenikmatan-kenikmatan ini. Kenikmatan hujan, kebaikan, dan berkah. Karena sesungguhnya hujan adalah rahmat. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam jika langit mendung, diketahuilah hal itu dari wajahnya, lalu jika hujan turun, bergembiralah beliau. Dan beliau bersabda, “Sesungguhnya hujan adalah rahmat.”

Sesungguhnya bermudah-mudah dalam maksiat, walaupun kecil, adalah sebab dihilangkannya berkah dan menyembabkan kemurkaan Alloh ta’ala. Nabi ‘alaihish sholatu was salam bersabda -dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, “Jauhilah maksiat oleh kalian. Karena dengan kemaksiatan, turunlah kemurkaan Alloh ‘azza wa jalla.”

Seandainya dalam meninggalkan maksiat tidak ada (balasan) melainkan tercapainya ‘afiyah (keselamatan) dan kecintaan Alloh ta’ala, sungguh sangatlah pantas bagi seorang mukmin baik laki-laki maupun perempuan untuk bergembira dengan meninggalkan maksiat. Syafiy bin Mati’ al-Ashbahi rohimahulloh berkata, “Meninggalkan kesalahan lebih mudah dari usaha bertaubat.”

Muhammad bin Ka’ab rohimahulloh berkata, “Tidaklah Alloh diibadahi dengan sesuatu yang lebih Dia cintai dari pada meninggalkan maksiat.” Hal ini dikuatkan dengan sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Jika aku perintahkan kalian dengan sesuatu, maka lakukan hal itu semampu kalian. Dan jika aku larang kalian dari sesuatu, maka jauhilah.” Keduanya (al-Bukhori dan Muslim) mengeluarkannya dalam shohihain.

Maka disebutkan kemampuan berkaitan dengan perkara yang diperintahkan namun tidak disebutkan hal itu berkaitan dengan perkara yang dilarang, sebagai isyarat akan besarnya bahaya larangan-larangan, jeleknya melakukan perbuatan yang dilarang, dan wajib bagi seorang muslim untuk menjauhinya secara mutlak, berbeda dengan perintah, maka dia lakukan selama dia mampu.

Dan hendaknya kita mengetahui bahwa pencegah terbesar dari dosa-dosa adalah khouf dan khosyyah (rasa takut) kepada Alloh, Yang maha mengetahui perkara ghaib.
Sa’id bin Jubair rohimahulloh ditanya tentang al-khosyyah, lalu beliau berkata, “Engkau merasa takut kepada Alloh ta’ala sehingga rasa takut kepada-Nya menghalangimu dari berbuat maksiat kepada-Nya.”
Makhul berkata, “Manusia yang paling lembut hatinya adalah yang paling sedikit dosanya.”
Wahai hamba Alloh, di antara rahmat Alloh dan karunia-Nya kepada kita, Dia menjadikan banyak sebab untuk menghapus dan menutupi dosa dan kesalahan.
Diantaranya adalah  menjauhi dosa-dosa besar disertai dengan melaksanakan ketaatan-ketaatan seperti sholat, dan berbagai kebaikan.

Nabi shollallohu ‘alaih wa sallam bersabda, “Sholat yang lima, Jum’at kepada Jum’at (berikutnya), Ramadhan menuju Ramadhan (berikutnya), adalah penghapus dosa yang ada di antaranya, jika dosa-dosa besar dijauhi.” Diriwayatkan oleh Muslim.
Dan dalam sunan at-Tirmidzi, dengan sanad yang hasan dari hadits Mu’adz bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan iringilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya.”
Alloh ta’ala berfirman,
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Hud: 114)

Dan di antara penghapus dosa adalah memberikan pinjaman dan bersedekah. Alloh ta’ala berfirman,
إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha pembalas jasa lagi Maha penyantun.” (at-Taghobun: 17)
Alloh ‘azza wa jalla berfirman,
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Baqoroh: 271)
Dan di antara sebab-sebab ampunan adalah istighfar (memohon ampunan) dengan tidak terus-menerus melakukan kesalahan. Alloh ‘azza wa jalla berfirman,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali ‘Imron: 135)

Sesungguhnya kewajiban kita, segenap kaum muslimin, agar bersegera membersihkan hati-hati kita dengan bersyukur, bertaubat, dan memohon ampun sebagai bentuk syukur kepada Alloh ‘azza wa jalla atas kenikmatan yang Dia berikan kepada kita. Dan kita wajib menjaga anggota badan kita dari kotoran dosa-dosa dan sikap terus-menerus dalam kesalahan. Agar kita mendapat bagian dari manisnya iman, lezatnya ibadah dan berkah dalam musibah.

Wahai Alloh, bersihkan hati-hati kami dari kemunafikan dan segala penyakit, bersihkanlah anggota badan kami dari riya dan segala maksiat. Wahai Alloh, bersihkanlah mata-mata kami dari khianat, karena Engkau mengetahui mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Wahai Alloh, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu rasa takut (khosyyah) kepada-Mu dalam hal yang ghoib dan yang nampak, (kami juga memohon) sikap adil ketika dalam kemarahan dan keridhoan, dan kesederhanaan ketika fakir maupun kaya.

 Oleh: Syaikh Kholid bin Ali al-Musyaiqih -hafizhohulloh-

alBamalanjy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar