السـلام عليكم و رحمة الله وبركا ته

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد

Rabu, 12 Juni 2013

JAGALAH ILMU DENGAN MENINGGALKAN MAKSIAT


Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: 
"Sesungguhnya aku memandang bahwa seseorang yang dilupakan dari suatu ilmu yang sebelumnya telah diketahuinya adalah karena kesalahan yang telah dilakukannya."
Al-Imam Waki' rahimahullah berkata: 
"Minta tolonglah (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala) untuk menjaga hafalanmu dengan cara meninggalkan maksiat."
Al-Imam Malik rahimahullah berkata Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah di awal perjumpaan beliau dengannya:
"Sesungguhnya aku melihat bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan cahaya ke dalam hatimu, maka janganlah engkau padamkan dengan kegelapan maksiat."

Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata: 
"Barangsiapa yang ingin agar Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintu hati dan menyinari lubuk kalbunya, dia wajib meninggalkan perkataan yang tidak berguna, meninggalkan perkara-perkara dosa, serta menjauhi berbagai bentuk kemaksiatan. Seyogianya juga dia melakukan amalan-amalan shalih secara tersembunyi antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala saja. Sungguh, apabila dia telah berbuat demikian niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala bukakan untuknya suatu ilmu yang membuatnya sibuk sehingga lupa terhadap selainnya. Dan sesungguhnya di dalam al-maut (kematian) itu terdapat kesibukan yang sangat banyak."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: 
"Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan di antara cara-Nya dalam menghukum anak manusia lantaran dosa-dosa yang telah mereka lakukan adalah dengan mencabut hidayah (petunjuk)-Nya serta mencabut ilmu yang bermanfaat (dari mereka)."
(An-Nubadz fi Adabi Thalabil 'Ilmi, hal. 14-15)
Sumber: Majalah Asy Syari'ah, no.41/IV/1429 H/2008, rubrik Permata Salaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar